1. Timun
Timun atau yang
dikenal dengan nama latin Cucumis sativus L adalah salah satu jenis sayuran
buah yang begitu populer dikalangan masyarakat dunia. Tanaman satu ini
diperkirakan berasal dari daerah sekitar India. Hal tersebut dibuktikan dari
terdapatnya banyak varietas timun di negara tersebut. Sementara itu, di
Indonesia sendiri tanaman timun banyak dibudidayakan di hampir seluruh daerah,
mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi.
Tanaman mentimun
memiliki akar tunggang dan serabut. Akar tanaman tunggang dapat tumbuh mencapai
20 -30 cm, sedangkan akar serabut hanya dapat tumbuh di permukaan tanah. Batang
tanaman mentimun berwarna hijau, berbulu dengan panjang mencapai 1,5 m, banyak
mengandung air dan lunak. Mentimun ini mempunyai sulur dahan berbentuk spiral
yang keluar di sisi tangkai daun. Sulur mentimur merupakan batang yang sudah
termodifikasi dan memiliki ujung yang peka untuk di sentuh, dan berubah menjadi
mengkerut atau masuk kedalam. Tanaman mentimun memiliki daun berbentuk bulat
dengan ujung runcing berganda, memiliki warna hijau muda dan tua, bergerigi,
berbulu halus, memiliki tulang daun dan bercabang-cabang. Daun ini terletak
disisi batang, yang membentuk berselang seling antara satu daun dengan daun
yang di atasnya. Tanaman mentimun memiliki bunga berwrna kuning dan berbentuk
terompet, memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah, tetapi masih
dalam satu tanaman. Bunga betina mempunyai bakal buah berbentuk lonjong yang
membengkok, sedangkan bunga jantan tidak. Tanaman mentimun memiliki buah yang
terdapat diketiak daun dan batang. Bentuk buah sangat beragam dan bervariasi
antara 8-25 cm dan berdiameter 2,3 – 7 cm, serta tergantung dengan varietesnya.
Kulit buah memiliki bintik kecil dan bergaris, serta memiliki warna hajau
keputih-putihan muda dan hijau gelap tergantung dengan varietesnya. Tanaman
mentimun memiliki biji berbentuk pipih, berwarna putih atau kekuning-kuningan
hingga cokelat. Biji dalam satu buah sangat banyak dan juga beragam bentuknya.
Hampir berbagai
menu masakan menggunakan timun sebagai pelengkap untuk lalapan, ataupun
dijadikan acar. Oleh karena itu, banyak masyarakat Indonesia yang mengkonsumsi
timun karena memiliki banyak manfaat, di antaranya menjaga kesehatang tulang,
mencegah kanker, mengendalikan tekanan darah dan mengurangi resiko penyakit
jantung.
Ketimun
mengandung energi sebesar 12 kkal, protein 0,7 gr, karbohidrat 2,7 gr, lemak
0,1 gr, kalsium 10 mg, fosfor 21 mg, dan zat besi 0 mg. Selain itu, di dalam
Ketimun juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,03 mg dan vitamin
C 8 mg.
2. Labu Kuning
Labu kuning
berasal dari Benua Amerika terutama di negara Peru dan Meksiko. Banyak yang
beranggapan bahwa Labu kuning berasal dari Indonesia, tapi hal tersebut tidak
benar. Di Benua Amerika, labu kuning menyebar ke setiap penjuru dunia, kini
labu kuning banyak dijumpai di negara-negara tropis seperti Filipina, Malaysia
dan beberapa negara tropis di Afrika seperti Karibia. Masyarakat Internasional
mengenal Labu ini dengan sebutan Pumpkin atau Winter squash, sedangkan di
Indonesia sendiri sering disebut Waluh (Jawa). Tanaman labu kuning sudah
dikenal dan dibudidayakan sejak bertahun-tahun sebelum masehi. Bahkan suku
bangsa Indian memanfaatkannya sebagai makanan utama.
Batang labu
kuning merambat atau menjalar cukup kuat, bercabang banyak, berbulu agak tajam,
panjang batang dapat mencapai 5 – 10 m. Pada ketiak daun muncul sulur-sulur
berbentuk pilin (Spiral) yang berfungsi sebagai alat pemegang sehingga batang
tetap kokoh terambat pada tanah, rumput atau batang kayu. Bentuk daun labu
kuning menyirip, ujungnya agak runcing, tulang daun tampak jelas, berbulu halus
dan agak lembek sehingga bila terkena sinar matahari agak layu. Labu kuning
termasuk berdaun lebar, garis tengahnya dapat mencapai 20 cm, berwarna hijau
atau agak abu-abu. Letak daun berselang seling diantara batang, panjang tangkai
daun 15 – 20 cm. Bunga labu kuning berbentuk lonceng dan berwarna kuning. Bunga
labu kuning bersifat uniseksual-monoesius, yakni dalam satu rumpun bunga
terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bakal buah terdapat pada pangkal bunga
betina, sedangkan pada bunga jantan tidak terdapat bakal buah. Penyerbukan
bunga labu kuning dapat terjadi karena angin atau serangga. Buah labu kuning
terdiri dari lapisan kulit luar yang keras dan lapisan daging buah yang
merupakan tempat timbunan makanan. Setelah biji labu kuning berkecambah, akan
keluar akar pertama dan daun tunas, kemudian disusul dengan keluarnya akar-akar
rambut yang makin lama makin banyak. Panjang akar labu kuning dapat mencapai 40
cm.
Karena labu
kuning banyak tersebar dimana-mana, orang-orang sering mengolah labu kuning
sebagai sup. Masyarakat Eropa mengolah labu kuning menjadi sup kental dengan
tambahan krim, sedangkan masyarakat Indonesia lebih senang mengolah labu kuning
sebagai pelengkap sayur lodeh atau bubur sayuran. Bahkan bijinya pun dapat
diolah menjadi camilan bergizi, yaitu kuaci. Dari segi manfaatnya, labu kuning
memiliki kelebihan untuk menjaga kesehatan kulit, mencegah tekanan darah
tinggi, serta mengurangi resiko terkena maag.
Labu kuning
mengandung energi sebesar 29 kkal, protein 1,1 gr, karbohidrat 6,6 gr, lemak
0,3 gr, kalsium 45 mg, fosfor 64 mg, dan zat besi 1 mg. Selain itu, labu kuning
juga mengandung vitamin A sebanyak 180 IU, vitamin B1 0,08 mg dan vitamin C 52
mg.
3. Terong
Terong merupakan
tanaman asli daerah tropis yang diduga berasal dari Asia terutaman India dan
Birma. Keterangan lain mengungkapkan bahwa sumber genetik terong diketemukan
pula di Afrika, antara lain S.macrocarpon L atau sekarang disebut terong
engkol. Terong dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian hingga 1.200 m di atas
permukaan laut. Karena daerah penyebarannya sangat luas, sebutan untuk terong
sangat beraneka ragam, yaitu eggplant, gardenegg, melongene, eierplant atau
eirefrunch.
Akar tanaman
terong adalah akar tunggang yang dangkal, banyak cabang, dan memiliki buluh
yang kasar. Batang tanaman terong di bedakan menjadi dua macam, yaitu batang
utama (batang primer) dan percabang (batang sekunder). Dalam perkembangannya
batang sekunder ini akan mempunyai percabangan baru. Batang utama merupakan
penyangga berdirinya tanaman, sedangkan percabangan adalah bagian tanaman yang
mengeluarkan bunga. Batang utama bentuknya persegi, sewaktu muda berwarna ungu
kehijauan, setelah dewasa menjadi ungu kehitaman. Daun terong terdiri atas
tangkai daun dan helaian daun. Daun seperti ini lazim disebut daun bertangkai.
Tangkai daun berbentuk slindris dengan sisi agak pipih dan menebal dibagian
pangkal, panjang berkisar antara 5-8 cm. Helaian daun terdiri dari ibu tulang
daun, tulang cabang dan urat-urat daun. Ibu tulang daun merupakan perpanjangan
dari tangkai daun yang makin mengecil kearah pucuk. Lebar helaian daun 7-9 cm
atau lebih sesuai varietasnya. Panjang daun antara 12-20 cm. Bentuk daun berupa
belah ketupat hingga oval, bagian ujung daun tumpul, pangkal daun meruncing,
dan sisi bertoreh. Bunga terong merupakan bunga berkelamin dua, dalam satu
bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamin wanita
(putik). Bunga seperti ini dinamakan bunga lengkap. Perhiasan bunga yang
dimiliki adalah kelopak bunga, mahkota bunga, dan tangkai bunga. Buah terong
merupakan buah sejati tuggal dan berdaging tebal, lunak, serta tidak akan pecah
bila buah telah masak. Biji-biji terdapat dalam daging buah. Biji terong sangat
mengkilap, berlendir, berbentuk bulat lonjong dan juga berwarna cokelat hingga
kehitaman.
Biasanya
masyarakat Indonesia sering mengolah terong dengan cara digoreng, dibakar atau
direbus. Seperti membuat terong balado, sambal terong atau lodeh terong. Terong
memiliki banyak khasiat bagi kesehatan tubuh, seperti meningkatkan fungsi otak,
mencegah kolesterol, mencegah kanker, serta membuat kulit lebih cerah.
Terong mengandung
energi sebesar 24 kkal, protein 1,1 gr, karbohidrat 5,5 gr, lemak 0,2 gr,
kalsium 15 mg, fosfor 37 mg, dan zat besi 0 mg. Terong juga mengandung vitamin
A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,04 mg dan vitamin C 5 mg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar