Minggu, 24 Maret 2019

Some local food


.soto betawi




Soto Betawi merupakan soto yang populer di daerah Jakarta. Seperti halnya soto Madura dan soto sulung, soto Betawi juga menggunakan jeroan. Selain jeroan, seringkali organ-organ lain juga disertakan, seperti mata, terpedo, dan juga hati. Daging sapi juga menjadi bahan campuran dalam soto Betawi. Kuah soto Betawi merupakan campuran santan dan susu. Kedua campuran inilah yang membuat rasa soto Betawi begitu khas.
Istilah soto Betawi hadir dalam kuliner masakan Indonesia sekitar tahun 1977-1978, namun bukan bearti tidak ada soto sebelum tahun tersebut. Yang memopulerkan dan yang pertama memakai kata soto Betawi adalah penjual soto bernama Lie Boen Po di THR Lokasari / Prinsen Park, tentunya dengan ciri khas cita rasa sendiri.
Banyak penjual soto pada masa tahun-tahun tersebut, biasanya menyebut dengan soto kaki Pak "X" atau sebutan lainnya. Istilah soto Betawi mulai menyebar menjadi istilah umum ketika penjual soto tersebut tutup sekitar tahun 1991.

SOP SAUDARA




Sejarah Sop Saudara erat hubungannya dengan sesosok laki-laki yang dipanggil Haji Dollahi, yang kala itu, pada tahun 1950-an menjadi pelayan dari Haji Subair, seorang pemilik tempat makan sop daging yang cukup dikenal di masyarakat Makassar saat itu. Haji Subair dan Haji Dollahi merupakan dua orang yang berasal dari Pangkep yang mengadu nasib di Makassar.

Setelah 3 tahun bekerja dengan Haji Subair, Haji Dollahi memberanikan diri untuk membuka usaha warung makan sendiri yang akhirnya mampu menarik lidah para pecinta kuliner baik dari masyarakat Makassar maupun luar Makassar. Warung makan itulah yang menyajikan Sop Saudara, yang kini telah dikenal luas sebagai kuliner khas daerah tersebut.

Haji Dollahi memilih nama Sop Saudara yang bisa dibilang unik ini karena terinspirasi dari nama 'Coto Paraikatte', yang berhubungan dengan kuliner yang sangat terkenal lain dari Makassar yaitu Coto Makassar, yang mana nama tersebut biasanya dijadikan nama warung yang menjual Coto Makassar. 'Paraikatte' sendiri berarti 'Saudara' atau 'Sesama' dalam bahasa Makassar. Haji Dollahi berharap dengan pemberian nama seperti itu, semua orang yang makan di warungnya dapat merasa bersaudara dengan sesama penikmat Sop Saudara, pemilik, serta pelayan di warung makan tersebut.

Demikianlah asal usul Sop Saudara. Wah, ternyata sangat terlihat ya budaya Indonesia yang kekeluargaan. Mungkin, lain kali pembaca dapat berkunjung ke Makassar untuk mencicipi lezatnya Sop Saudara dan juga berwisata di tempat-tempat lain di Makassar yang tentunya sangat bagus!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

video project 0.2

haii gaess kali ini gua bakalan bagiin kalian 1 konten video yang dimana menjelaskan ke kalian langkah langkah membuat bakpia soo check it...