1.whole weat toast bread
recipe
1500gr whole weat flour
6750gr hard flour
300gr sugar
305gr butter unsalted
150gr salt
80gr format 2000
90gr yeast
5500gr water
metode
-mix all ingredients for 2 - 8 minute in medium speed
-table rest for 10 minutes and divide into 1200gr/portion
-piece fermentation at 30 minute degrees 40 minute
-baking with temperatur up 200c and down 180c for 65 minute
history: ??
taste: memiliki rasa gandum yang kuat
texture: bagian luar agak keras namun di dalamnya lembut
colours: coklat ke abu abuan
2. white toast bread
recipe
8250gr hard flour
300gr sugar
305gr butter unsalted
150gr salt
80gr format 2000
90gr yeast
5500gr water
metode
-mix all ingredients for 2 - 8 minute in medium speed
-table rest for 10 minutes and divide into 1200gr/portion
-piece fermentation at 30 minute degrees 40 minute
-baking with temperatur up 200c and down 180c for 65 minute
history:
roti bakar (toasted bread) awalnya bukan karena sengaja
dibuat, melainkan dari roti sisa yang sudah tidak segar lagi. Di zaman Roma
Kuno, mereka tahu bahwa roti sisa akan jadi lebih enak bila dibakar terlebih
dahulu. Itu sebabnya dinamakan toast bread.
Toast diambil dari kata ‘tostum’ dalam bahasa latin yang
berarti scorching atau burning. Karena rasanya yang enak, orang sering
memanggang roti sekalipun rotinya masih segar
3. Dough samosa
recipe
1000gr hard flour
5gr baking powder
25gr salt
5gr yoghurt
550cc water
metode
campurkan semua adonan dan mix hingga kalis
history:
Samosa telah selama berabad-abad disenangi orang di Asia
Selatan. Makanan ringan ini diperkirakan berasal dari Asia Tengah sebelum abad
ke-10, di tempat asalnya disebut samsa[3]) dan diperkenalkan ke anak benua
India pada abad ke-13 atau abad ke-14 oleh para pedagang dari kawasan Asia
Tengah.
Amir Khusro (1253-1325), cendekiawan dan penyair kerajaan
Kesultanan Delhi menulis sekitar tahun 1300 tentang para pangeran dan kalangan
bangsawan yang menyukai "samosa yang dibuat dari daging, minyak samin, bawang
bombay, dan lain lain.
Pengembara dan penjelajah asal abad ke-14 bernama Ibnu
Battutah menjelaskan tentang makanan yang dimakannya di istana Muhammad bin
Tughluq, bernama samushak atau sambusak, kue pai kecil yang diisi daging
cincang, kacang badam, kacang pistasio, kacang walnut, dan disajikan sebelum
hidangan tahap ketiga, pulao
Dokumen Ain-i-Akbari asal zaman Mughal abad ke-16
menyebutkan resep qutab dengan penjelasan, "orang Hindustan menamakannya
sanbúsah
texture: renyah
taste: sedikit asin gurih
colours: golden
Tidak ada komentar:
Posting Komentar